Business Model Canvas
- Nathasya Adriany
- Oct 18, 2020
- 4 min read
Di saat pandemi seperti ini, Membuka bisnis menjadi pilihan banyak orang untuk mendapatkan penghasilan lebih. Banyak orang baru membuat atau membuka usaha mereka sendiri mulai dari makanan, baju, jasa dan usaha lainnya. Apapun bisnisnya tentu perlu memiliki perencanaan yang maksimal untuk menarik pelanggan dan juga agar produk kita tersebut dibeli oleh banyak konsumen. Sebagai pemula didalam dunia bisnis (Start up) sangat perlu memiliki business model yang tepat agar bisnis tersebut berkembang. Sebelum, kita harus mengerti dulu apa itu business model?
Menurut Alexander Osterwalder, Business Model adalah gambaran dasar bagaimana sebuah organisasi membuat, men-deliver dan menangkap value yang ada. Business Model bersifat seperti blueprint untuk strategi yang akan diimplementasikan ke seluruh organisasi, proses dan sistem. Singkatnya, Business Model adalah gambar dari sebuah rencana bisnis dengan memikirkan bagaimana perusahaan akan mendapatkan keuntungan dengan memperhitungkan semua komponen bisnis. Semua pelaku bisnis terlebih lagi pemula harus memiliki pemahaman yang sama terhadap Business Model dan penting untuk memahaminya.

Apa Itu Business Model Canvas?
Bagi pemula yang baru mau memulai bisnis (Start-up), perlu mengetahui dan membuat Business Model Canvas (BMC) loh! Business model canvas menjadi salah satu model bisnis yang dapat membantu mengatur dan merencanakan usaha dari dasar. Model bisnis ini pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul “Business Model Generation”. Alexander mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis. Busines model canvas terbukti efektif dan sering diterapkan oleh pendiri usaha. Business model canvas merupakan sebuah tool dalam strategi manajemen untuk menterjemahkan konsep, konsumen, infrastruktur maupun keuangan perusahaan dalam bentuk 9 blok (elemen) utama. Dengan model bisnis ini, kita bisa menggambarkan dan mengerucutkan beberapa aspek bisnis sebagai sebuah strategi yang utuh. Tujuan dari Business Model Canvas adalah untuk menjelaskan, menilai, memvisualisasikan, serta mengubah model bisnis sehingga kinerja yang dihasilkan oleh startup lebih maksimal. Model dari business model canvas sangatlah sederhana namun dapat membagi hal-hal penting ke dalam faktor yang jelas sehingga mudah untuk diterapkan bagi pemula bisnis.
Berdasarkan buku Business Model Generation, ada 9 blok di dalam Business Model Canvas yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Customer Segments
2. Value Propositions
3. Channels
4. Customer Relationships
5. Revenue Streams
6. Key Resources
7. Key Activities
8. Key Partnerships
9. Cost Structure
Contoh Business Model Canvas SignifierGames.com :

Penjabaran dari 9 blok dalam BMC dan penjelasan contoh BMC :
Customer Segment : menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi target bisnis. Blok ini menjadi hal terpenting yang harus bisa dijawab dari Business Model Canvas. Perlu dijelaskan secara mendetail siapa saja yang potensial untuk menjadi konsumen dari bisnis tersebut. Dapat pula disertakan alasan mengapa target merupakan konsumen potensial.
Value Propositions : berisi tentang nilai atau tepatnya keunggulan dari bisnis. Apa yang membuatnya berbeda dan lebih menarik dibandingkan bidang bisnis lain. Perlu mengutamakan pembahasan inovasi yang ditawarkan dalam bisnis tersebut. Contohnya SignifierGames.com membuat value proposition penyediaan Serious Games untuk pembelajaran konsep – konsep kompleks di bidang engineering, khususnya industrial engineering. Solusi ini dibuat dengan harapan dapat mengurangi pain berbagai institusi pendidikan di Indonesia dalam mengajarkan konsep sulit kepada peserta didiknya. Beberapa game yang dikembangkan adalah permainan di bidang operation management, seperti Operation Management Game (OMG), Project Management Game (PMG), dan Strategic Sourcing Management Game (SSMG). Value proposition ini berbeda karena kebanyakan pengembang Serious Games tidak mengembangkan permainan untuk bidang – bidang engineering.
Channels : mengacu pada media promosi yang hendak digunakan untuk memasarkan bisnis dimana kita menyampaikan value propositions kepada customer segments. Contohnya SignifierGames.com menggunakan media Website, Brosur, dan Buku yang dijual di retailer seperti Amazon.com untuk menyampaikan value proposition kepada konsumen.
Customer Relationship : dimana perusahaan menjalin ikatan dengan pelanggannya (berinteraksi) dan memerlukan pengawasan yang ketat dan intensif agar pelanggan tidak mudah berpaling ke bisnis yang lain hanya karena jalinan hubungan yang kurang baik. Contohnya pada SignifierGames.com untuk menjalin customer relationship dengan memberikan pembinaan gratis dan pelatihan.
Revenue streams : pendapatan yang diterima oleh perusahaan atau organisasi yang berasal dari value proposition yang ditawarkan. Harus terjadi koneksi yang clear antara revenue stream yang dihasilkan dari value proposition dan customer segment mana yang membayar untuk hal tersebut. Contohnya Signifiergames.com, di mana revenue streams berasal dari penjualan paket game dan buku untuk akademik, dan yang membayar adalah institusi pendidikan.
Key resources : sumber daya strategis yang dibutuhkan untuk menunjang key activities agar bisa berjalan lancar untuk menghasilkan value proposition sesuai dengan yang diharapkan. Dengan terpetakannya key resource, diharapkan sebuah bisnis dapat menjadi lebih kompetitif dibandingkan pesainya. Contohnya sebagai lembaga pengembang ‘serious games’, SignifierGames.com bergantung penuh terhadap SDM bertalenta atau para expert di bidang pengembangan serious games. Talented people ini kemudian menjadi key resources dari SignifierGames.com
Key activities : semua aktivitas yang berhubungan dengan produktivitas bisnis, yang ada kaitannya juga dengan sebuah produk. Kegiatan utama nya adalah menghasilkan proposisi nilai. Contohnya SignifierGames.com mengajukan value proposition yaitu serious game berkualitas yang dikembangkan oleh expert di Universitas Indonesia, dan key activities yang diperlukan adalah game design & development.
Key Partnership : untuk pengorganisasian aliran suatu barang atau layanan lainnya dan bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas dari key activities yang telah dibuat. Contohnya salah satu key activities dari SignifierGames.com adalah membuat dan mencetak buku. Maka, daripada handling semuanya sendirian, ada baiknya SignifierGames.com bekerjasama dengan penerbit yang memang sudah malang melintang di bidang penerbitan buku. SignifierGames.com pun kemudian hanya menyiapkan naskahnya saja, untuk nanti diubah dan di layout oleh penerbit utama.
Cost structure : struktur pembiayaan bisnis yang berisi daftar biaya yang dikeluarkan oleh organisasi bisnis dalam rangka menciptakan value proposition kepada konsumen yang ‘ditarik’ dari key activities.
Demikian pembahasan tentang Business Model Canvas dari saya. Semoga bermanfaat bagi kalian yang mau memulai bisnis (start-up) dan tidak ada salahnya menggunakan Business Model Canvas ini menjadi model bisnis kalian! Terima Kasih :)
Comments